Minggu, 10 Juli 2011

SNORKLING BIASA & TREKKING RUARRRRBIASA!!!! .....OMG.....

Pagi masih berselimut gelap, di sepanjang jalan, terlihat para lansia yang lagi berolahraga menggerakkan dan menggoyangkan tubuhnya , ada yang ke tengah jalan pula, yackssss……., anak-anak muda saat itu pastinya sedang mimpi di pulau kapuk…….hm…mana abis nonton horor malemnya, alamak, imajinasiku bergerak bebas berantakan ke sana sini. Hm…..jujur rasanya seolah berada di kota zombi, hiy hiy….

Jam 6 teng teng teng teng teng teng …..semua dah berkumpul dan siap berangkat. Dong Mon, Lulu dan Kris ikut mobil Bli Kumis Gana, Arum, Rudi , Devi ikut Mr.Strong(er) than me ……Holi Olly dan 2 temen bersama dalam Karimun Deni. Siappp, gerak maju , brangkatttt! Eng ing eng…….wuzzzz…….

Berangkat ke Labuan Lalang melalui Bedugul , Gobleg, Munduk lalu Seririt. Di tengah perjalanan , mampir untuk beli pia Baturiti dan selanjutnya istirahat sejenak di Desa Gobleg, sayang sekali , warung kopi masih tutup, udara dingin, tapi kabut mulai malu dan melenyap, kami lanjut saja ke Labuan Lalang. Tentu sepanjang perjalanan dipenuhi dengan ngalor ngidul sana sini, seru dan menyenangkan pastinya. Saling berbagi pengalaman hidup tentunya sangat menyenangkan. Pengalaman yang tidak kita alami sendiri, gut or bad, tapi dialami oleh teman dan membaginya untuk kita , tentunya sesuatu yang sangat berharga. Pastinya menambah wawasan-lah. Hm……

Perjalanan 3 jam dan akhirnya jam 09.30 tiba di Labuan Lalang , sudah banyak orang di sana mau menyebrang sembahyang Purnama ke Pura di pulau Menjangan, dan masih dalam rangka Galungan .

Terasa cacing perut meronta minta diisi, sembari menunggu Rudi cs yang lagi ngambil ransum makan siang di Men Tempeh, segera saja kami melahap nasi jenggo yang harganya gak cenggo lagi, tapi berubah jadi nasi cit-ceng=7000, di warung tempat si Ibu (namanya lupa(?) tempat biasa kami makan, tetep maknyus. Hanya saja , bau minyak goreng ikan d***** yang dipakai, membuatku mual, banyak restoran di Indonesia yang tidak perduli dengan bau minyak goreng ini, walopun banyak turis yang komplin karena bau minyak ini, aku yang produk lokalpun sangat anti bau ini, sekalinya masuk lalu keluar restoran yang pakai minyak goreng ini, maka seluruh tubuh berikut rambut akan bau minyak ini.
Oooemmmjiii……!!!! Mual…..!!!!Ach…Ehhh… Ough…..!

10:15 Rudi tiba dengan jatah lunch ayam betutu Men Tempeh, dan kami naik kedua boat terpisah, masing2 grup Bli kumis, Rudi, DM, Lulu , Kris , W2, Anna, Ari & Ella (8 tahun)peserta termungil dan terkecil dari grup ini dalam 1 boat, sedangkan grup Strong, Arum, Devi, Holi, Deni, 2 temannya (mahap, aku lupa nanya nama dara2 jelita ini….) Dara & Jelita aja ya…xi xi xi… dalam boat yang lain. Menuju ke Menjangan Island.

Wew…..birunya permadani laut, lepas bebas, hijaunya pemandangan di sepanjang pesisir Taman Nasional Bali Barat memang menyegarkan mata dan pikiran. Hm…… tak lama kemudian kami tiba di pos 2 yang banyak dinding lautnya. Segera saja kami nyebur dan berkelana menyapa teman para ikan penghuni coral Menjangan ini, si ikan Napoleon besar kecil bercengkrama dengan gemulainya, pasukan teri berbaris turut mewarnai indahnya pesona alam laut. Belum lagi terumbu karang meja yang mulai tumbuh, hanya sayang sekali , para pemula sering kali tidak menyadari bahwa fin/kaki kataknya sudah menghancurkan terumbu2 karang meja itu. Sebaiknya para pemula tidak diajak ke pos 2 ini, karena belum terbiasa dengan keseimbangan tubuh di laut. Mungkin pos 1 atau yang ada puranya akan lebih baik, karena di sana berpasir dan landai. Cukup menjejakkan kaki di pasir bila keseimbangan terganggu. Hm……..

20 menit berlalu , kami pindah ke pos 3 , yang ada restoran daruratnya, nyebur lagi deh…..bermain bersama para ikan. Tanpa terasa waktu menunjukkan jam 12:00, lunch time. Beberapa peserta masih bersemangat ber-snorkling ria, kami yang udah laper pergi menuju daratan ke arah gazebo dan membuka ransum, siap menyantap lunch, perut harus kenyang, Brumbun trekking menanti nih…..wah wah…..tapi lunch Men Tempeh ini buanyak tenan porsinya, 1 besek cukup untuk ber 3 , kalo berdua terlalu banyak. Next time pesen 1 besek untuk ber 3 ajah. Makanan banyak bersisa. Untunglah ada W2 yang siap menghabiskan , untuk jatah malam di Waka Shorea, ya… tidak ada yang mubazir, semua harus dihabiskan tanpa sisa.


Jam 1:00 kami berangkat lagi menuju Brumbun , Gana dan Arum terpaksa pulang duluan, karena masing2 ada acara yang tidak bisa ditinggalkan, sayang sekali. Lanjutlah kami menuju tempat penangkaran jalak Bali , sstttt sstttt……… dilarang bicara keras-keras , karena jalak Bali sangat sensitif. Menurut crita, jalak Bali ini entah bagaimana hijrah ke negeri sakura dan karena populasinya di Bali semakin langka, sehingga dibawa kembali ke Bali, kalo diliat dari warna sih emang kesukaan orang Jepang , soft color bird ,eh….apa hubungannya, gak nyambung dweh…..xi xi xi….. Lanjuttttt………

Trekking awalnya biasa saja, jalanan memang berlika liku tapi bukan rute yang berat, setengah perjalanan tiba-tiba "our ranger" alias si Rudi Langka ini mengatakan , “Apakah semua ingin lihat kerang buesarrrr di atas dan pemandangan yang wah…indahnya? “ Tentu saja semua ,“YES!” Ternyata , undangan tersebut adalah undangan TREKKING ruarbiasa yang menjadi MAIN MENU.

Naik naik naik ke puncak bukit, oughhhh…..dakyu dengan lutut cidera, engsel2 berkreotan dimakan usia juga dengan tertatih2 setengah merayap tetep semangat naik ke atas. Setengah perjalanan maunya berhenti, tapi tanggung rasanya. Mana tadinya waktu snorkling juga lupa diri, forsir abis, walopun udah diisi ransum, tetep aja ngos2an, keringat dingin mulai membasahi tubuh, syukurlah……. akhirnya tiba di puncak Brumbun, dan pemandangan memang indah sekali, terbayar jerih payah merayap ke atas sini. Hm……cantiknya. Indahnya…….!!!!! Lanjut mengintai menjangan dan monyet2 hitam berekor panjang. Ada 2 jenis monyet di sini, si hitam dan si abu2, oh….ada lagi satu monyet besar si Dong Mon, bedanya mereka bergelantungan di pohon2 ….kik kik kik…..terdengar lengkingan suaranya.

Nah….saatnya turun melihat fosil kerang besar yang nempel di karang2 secara alami, dan inilah trekking yang sebenarnya.
OOOOOOOEEEEEEMMMMMJJJJIIIII!

Medannya bener-bener berat, perjalanan bergerak miring menyusuri pinggiran bukit, terpaksa akupun melepas sandal, walaupun tertusuk duri masih mending daripada melorot ke bawah, pohon-pohon agak jarang sehingga sulit mencari pegangan. Saling memperingati dan memberi semangat. Seru , tegang, mendebarkan, ditambah kaki gemetaran sewaktu menuruni lereng terjal, butiran tanahnya bercampur pasir halus, licin. Ella si kecil sangat bersemangat , akupun melihat semangatnya turut terpacu, walopun tertatih-tatih dari gaya merayap, merangkak, nyamping wah…….pokoknya semua gaya bahasa tubuh dikerahkan untuk menjaga keseimbangan. Berasa adrenalin terpacu naik sampe ke ubun-ubun, inilah trekking yang sebenarnya, menurut Strong ini seperti ON2 long trip, wah wah……..medan beratttttt, kalau dulu di Pupuan terasa sangat ringan , kali ini sungguh berat. Devi jatuh terduduk karena kehilangan keseimbangan, demikian pula si Dara. Untunglah walopun ngos2an dan tertatih-tatih ,semua tiba dengan selamat di bawah, hm…. Kaki gemeteran tiba di bawah . Pengalaman yang ruarrrrbiasaaaaa mendebarkan, tapi cukup sekali aja dweh…thanks Rudi dan Arum, tapi next time ,buat kami para lansia ABG (Ampir Baru Gocap) sebaiknya rute-nya jangan berat-berat gini say……hiks hiks….

Pheewww………………!
Jiaaaahhh……perjalanan lanjut menuju Waka Shorea, sempat bertemu rusa-rusa juga , sayang belum bertemu kancil dan babi hutan di sana. Kalo ular dan biawak walopun eksis, tapi mahap, ogahlah nemuin mereka ini. Mendingan lari menjauh lagi. Xi xi xi…..

20 menit berjalan, akhirnya tiba juga di Waka Shorea, segera kami memesan minuman dan segarrrrr rasanya, nyemplung lagi , leyeh2 di laut, bener2 refreshing total. Beberapa orang , W2 & the gangs nginep di Waka Shorea, lainnya jam 16.30 ke boat kembali ke Labuan Lalang untuk seterusnya kembali ke Denpasar.

Badan terutama daerah paha ke bawah terasa remuk redam, senut2 dan linu, mau ditekuk sulit , terasa agak kaku, namun dibandingkan pengalaman trekking yang tegang mendebarkan itu tentulah tidak ada artinya. Ruarrrrrbiasaaaaaa, again n again tengkiu berat buat Arum dan Rudi yang sudah bersusah payah membantu perjalanan ini, jangan kapok, tapi lain kali rutenya jangan berat2 ya………hahahahha……

Dan temen2 lain, yang kali ini berhalangan ikyutan ,next trekking luangkan waktu ya, tujuan trekking adalah desa Gobleg , menyusuri danau Buyan dan kembali dengan kano. Nah……nah , mari kita serahkan ke jeung mungil Arum dengan semangat membaja, untuk memimpinnya,semoga dikau tak keratan ya jeung..... mungkin Agustus atau September ya, tunggu aja yackkk….c u all on next trip ya…..yae yae yae……..!go go go trekking, sapa takyut!!! ssstttss....takut sih tidak , tapi sedikit keder , xi xi xi……☹

Tidak ada komentar:

Posting Komentar