Minggu, 31 Juli 2011

REIYUKAI

REIYUKAI =spirit of friend

Tentang REIYUKAI, apa sih Reiyukai itu sebenarnya?

Terjemahan dalam bahasa Inggris “SPIRIT OF FRIEND”.

Reiyukai bukanlah suatu agama yang menjelaskan hubungan antara manusia dan Tuhan Pencipta-nya, namun suatu implementasi nyata ajaran hidup filosofi Buddha(kumpulan orang-orang /keluarga besar yang lebih mengutamakan hubungan antar manusia sebagai suatu the way of life menjadi peta/ pegangan saat ada masalah , ajaran intinya adalah bahwa kita akan berbahagia , bila kita bisa membahagiakan orang lain dengan cara melakukan perbuatan baik bersama, saling bantu dan bergotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

Dan filosofi ini hanya bisa dialami sendiri bukan diajarkan/mengajarkan tapi dengan langsung mengalaminya sendiri akan merupakan guru yang terbaik.

Dalam keluarga Reiyukai akan saling menjadi mutual partnership dalam kehidupan nyata, karena masing-masing akan/telah mengalaminya sendiri.

Intinya :

1) Secara umum yang terjadi di dunia ini adalah menyalahkan dan meng-kritik orang lain, membenarkan diri sendiri, orang lain SALAH, dan sendiri BENAR. Dalam pelatihan Reiyukai akan mengenali karakter buruk dalam diri masing –masing dan berusaha merubahnya menjadi lebih baik. Kita tidak bisa merubah orang lain, tapi dengan mengubah diri sendiri, maka lingkungan di sekeliling pasti akan berubah , dan ini sudah pasti. Mungkin tidak secara instan, tapi perlahan dan pasti akan ada perubahan menuju ke arah yang baik.

2) Manusia masing-masing percaya pada Tuhannya(agamanya masing-masing), tidak dipungkiri masing-masing pribadi diciptakan oleh Tuhan dan lahir ke dunia ini dengan perantara orangtua/leluhur. Kita tidak bisa memilih orang tua kita, mereka juga tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi anaknya, baik atau buruk, namun apa yang menjadi berkatNya haruslah kita syukuri, hormati dan dirawat baik-baik, demikian pula leluhur kita yang sudah tidak ada lagi di dunia ini, janganlah melupakan budinya. Ingatlah, tanpa mereka , kita tidak pernah ada di dunia ini.Tanpa ada rasa syukur pada leluhur dan orang tua kita, mustahil doa kita akan dikabulkan Nya.

3) Mengikuti agama sesuai dengan keyakinan masing-masing adalah suatu hak yang dimiliki oleh masing –masing manusia, namun karena suatu alasan agama lalu sampai ada perang tentunya ada yang salah dalam mengartikan/implementasi agama . Tuhan yang kita hormati tidak pernah mengajarkan hidup “berpusat pada diri sendiri”. Apalagi sampai merusak/menghancurkan orang lain sudah tentu ada yang salah. Agama apapun itu selalu mengajarkan kebahagiaan untuk semua orang, bukan untuk diri sendiri , pribadi maupun satu golongan, tapi hidup bersama secara damai . Pelaksanaannya seringkali berbeda, karena faktor egois mau menang sendiri dan pendidikan dalam masyarakat yang masih rendah kualitasnya . Sebagai seorang MANUSIA maka masing-masing pribadi dalam kehidupan masyarakat haruslah berusaha bersama, bersatu hati memperbaiki masyarakat dan akhirnya negara menjadi kuat dan baik.Melalui Reiyukai berlatih untuk mendahulukan kepentingan orang lain di atas diri sendiri.

4) Masing-masing orang punya kesempatan untuk merubah dirinya sendiri. Dengan tenaga dan energi yang ada masing-masing pribadi punya tanggung jawab dalam masyarakat ini. Hal-hal yang tidak kelihatan, setelah mengikuti program pelatihan filosofi Reiyukai ini akan terlihat. Misalnya bila kita melihat sebuah botol dengan kasat mata dari berbagai sudut pandang , maka terlihat berbagai macam bentuk. Namun dengan belajar filosofi Reiyukai, lama kelamaan kita terlatih untuk melihat segala sesuatunya dengan mata hati tanpa perlu memperdebatkannya lagi. Contoh dalam implementasi kehidupan sehari-hari , bila kita melihat keburukan orang lain, janganlah ikut-ikutan untuk membicarakan keburukannya, tapi lihatlah berbagai kemungkinan tentang orang itu. Karena kita semua mempunyai berbagai karakter yang berbeda, kapasitas dan talenta masing-masing tidak sama satu dengan lainnya. Bila kita saling bersatu, maka akan seperti karakter “orang” dalam huruf kanji Jepang/China “hito”, bila satu garis dihilangkan, maka tidak akan ada artinya, sebagai manusia makhluk sosial haruslah saling topang menopang bantu membantu, manusia tidak bisa hidup sendiri.

5) Percaya hubungan sebab akibat, bila kita berbuat jahat, pastinya perbuatan itu akan kembali pada kita sendiri. Siapa yang menabur , dia akan menuainya. Juga dengan berusaha membantu menyelesaikan masalah orang lain, maka kita sudah menyelesaikan masalah diri sendiri.

6) Menyebarkan filosofi Reiyukai ke seluruh dunia. Sehingga hubungan manusia di dunia ini akan menjadi lebih baik lagi dengan meng-implementasikan filosofi ini dalam kehidupan sehari-hari.

7) Melakukan Michibiku , perekrutan member. Memperlakukan member sebagai cermin diri dan turut berbagi dalam pengembangan diri member.

8) Melakukan sembahyang pribadi setiap hari pada leluhur untuk kebaikan dunia.

9) Melakukan pelatihan, naik gunung Shichimenzan= gunung 7 rupa di Shizuoka (ketinggian 1900 meter) sambil mengucapkan mantra /okyo= Namu Myo Horenge Kyo, menginap di vihara Nichiren dan berdoa Mantra Sutra dan bersama seluruh peserta di sana.

Namu=membagi, Myo=keajaiban, Ho=kebenaran, Renge=Bunga Lotus, Kyo=benang/buat barang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar