Minggu, 01 Mei 2011

23 April 2011 - SABTU " syeru , tegang , doki-doki "

03:00 - pagi buta
Nahkoda menghentikan mesin kapal, hujan semakin deras. Anginpun tak mau kalah, semakin kencang bertiup, berlomba bersama derasnya hujan. Terasa ombak semakin kuat menghantam awal kapal, kami semua turut terbangun dan mabuk laut. Cepat-cepat kuminum si antimo. Tapi tetap tidak menolong, terpaksa kukeluarkan kepalaku dari celah terpal dan mengeluarkan isinya, namun tetap mabuk kliyengan. Bener-bener gak nginjek bumi. Wajah kapten Yo2k agak pucat , memerintahkan para ABK untuk menurunkan life jacket, menjaga kemungkinan terburuk. Kutak sanggup membuka mata lagi, karena mabuk laut ini. Goncangan ombak masih kuat menghantam kapal kecil ini. Kupejamkan mata dan berdoa berserah diri pada alam semesta. Bila memang waktuNya, apa mau dikata. P-A-S-R-A-H hingga jatuh tertidur. SaatNya belum tiba, kapal kembali melanjutkan perjalanan kembali.

06:30 - Terbangun dalam keadaan basah-basahan karena badai hujan semalam, agak lemas juga. Matras, bantal , tas , baju semua basah kuyup. Kucepat minum pil tolak angin dan vitamin, semoga stamina-ku tetap terjaga, huh…jangan sampai ambrol sebelum perjalanan ke Komodo ini usai. Breakfast dengan pan cake, berselai nenas. Kopi hangat. Kusantap pan cake dengan semangat.Terasa badan segar kembali, tetaplah segar badan, hanya dengan si SOUL kutak bisa sampai di tempat, my BODY juga harus teteup FIT barulah tercapai .
Gambare! Gambare!! Gambare!!!


10:00 - Tiba di Gili Laba. Kapal merapat 20 meter dari pantai, bergantian kami naik sekoci ke daratan. Terlihat teman-teman mulai mendaki bukit Gili Laba. Lumayan tinggi. Wah..... dengkulku keliatannya mulai protes dengan pendakian, sehingga aku hanya mencapai setengah dari bukit Gili Laba dan berhenti menikmati view disana. Pemandangan sangat indah. Terlalu indah dan tiada kata yang bisa melukiskannya. Mungkin ini pemandangan terindah sepanjang perjalanan, sangat asri dan alami, belum terjamah oleh manusia. Sekeliling bukit seolah terbelah laut dan biru turkois mewarnai sekitarnya. Terkagum-kagum , ternganga-nganga, sambil menuruni bukit , aku menyempatkan diri untuk mengabadikan keindahan alamsemesta. Cantikkkkknya si Gili Laba ini.

Di pantai, aku melihat pak Tip si nahkoda bersekoci ria memancing cumi, akupun ikutan dan kami bersekoci memancing cumi, dapat 3 ekor, lumayan besar juga , tapi keliatannya pada marah, mereka menyemprotkan tintanya ke celana ku, huh …. bopeng2 jadinya celanaku . Tinta alami made in si cumi2.

12:00 - Makan siang , nasi putih plus capcai2an ditambah ayam saos kecap inggris, hm….. akhirnya 4 ayam itu masuk juga ke perut kami. Kupikir untuk jatah komodo, ternyata…… itu jatah kitorang. Hahahaha.......


Perjalanan lanjut ke Pink Beach , atau disebut juga Red Beach, dimana pantai ini terlihat kemerah-merahan karena pasir halusnya bercampur dengan coral merah yang hancur digerus ombak. Sebenarnya ini highlight trip ku pribadi, aku ingin turun dan menyaksikan sendiri si pink beach ini. Kapal berhenti 50 meter dari pantai, dan kami langsung nyebur ke laut, oughhhh...... airnya dingiiiiinnnn sekali, brrrrrr…..tidak kuduga tidak kusangka. Oopsss…. Cepat2 kami berenang ke arah pantai, arus ternyata cukup kuat. Di pantai yang masih alami dan bersih itu, kami leyeh2 ala dugong kesasar , berendam, bercanda ria, sambil menikmati indahnya pink beach ini, tidak secantik yang kuduga, kupikir pasirnya sebesar biji merica seperti juga di Kuta Lombok, tapi ternyata pasir halus. Tapi fenomena ini indah, begitu terkena ombak, warnanya memerah dan ketika ombak menjauh warnanya tidak semerah tadi. Hm……


Kira-kira bermain setengah jam di pantai, kami ber snorkling ria di sekeliling pantai. Pemandangan dasar laut tidaklah seindah terumbu karang Menjangan, tapi anemon lautnya sangat bervariasi , jumlahnya banyak dan besar-besar. Dan masih sangat alami. Masing-masing punya kelebihannya. Karena arus kuat, kami renang memutar menuju kapal. Hampir saja temanku si manusia langka Rudi kejepit kapal lain, mengerikan…. untunglah tak ada hil yang mustahal.

Lanjut ke pulau Komodo, highlight trip ini adalah menjenguk si komodo2 ini, agak syerem juga sih , seru plus tegang pula. Mana perutku mules2 lagian, seharian berbasah2 ria soalnya. Para rangers sudah mengingatkan bagi yang come moon sebaiknya jangan ikut-an tracking, karena penciuman si komodo terhadap bangkai dan darah ruarrrbiasa tajam, hm......serem jadinya ach....



16:00 - Tracking menjenguk komodo dimulai, dibantu dengan 3 rangers (pemandu melihat komodo, bukan pawang , komodo tidak mengenal pawang). Para ranger membawa tongkat berbentuk ketapel panjang (tongkat 2 meter berujung huruf Y, yang gunanya untuk menyodok hidung/mulut ataupun leher si komodo , ternyata komodo lemah di bagian lehernya). Sedikit serba serbi tentang Varanus Komodoensis ini :

• Makhluk karnifora pemakan daging dan kanibal , alias saling memakan satu sama lain, walaupun anaknya, kalo dia laper pasti disikat juga, oopsss..... bener2 makhluk primitip tip tip…

• Yang tua bisa diserang yang muda, dan yang kecil bisa diserang yang gedean dan mereka bisa lari ke pohon. Si betina terpanjang 2 meter dan si jantan terpanjang 3 meter.

• Kecepatan larinya 20 km/hour dan lurus, thus... kalo dikejer, larilah zigzag. Tapi kalo makin deket , ya pasrah aja , siap meregang maut.

• Penciumannya sangat tajam, jarak 10 km dia sudah bisa membaui darah, dan menjadi agresif.

• Memiliki 60 jenis bakteri di air liurnya , sehingga dia sanggup melumpuhkan dan mematikan lawannya seperti kebo yang berbadan lebih besar dan kokoh. Dia menggigit, lalu dengan sabar menunggu korbannya lemas, mati barulah disikat rame-rame, model "megibung" kalo di Bali. ngeri amat ya....

• Memiliki antena di jidat di tengah di atas matanya, sehingga dia sangat agresif bila merasakan ada kaki2 bergelantungan di beranda rumah panggung. Umumnya di pulau komodo, penduduk setempat membangun rumah panggung.

• Memiliki 2 penis , seperti bebek , gak percaya ? check ur self aja lah......, xi xi xi......

Dulu kambing2 digantung untuk atraksi para tamu yang ingin melihat keganasan komodo ini, tapi sekarang tidak lagi, komodo dibiarkan mencari mangsanya secara alami, ada banyak monyet, kebo, ular kobra, babi hutan dan rusa di pulau Komodo. Fasilitasnya cukup memadai, mungkin karena baru habis dikunjungi oleh Menteri A.Bakri sehingga toiletnyapun kinclong, wew….. kaya toilet hotel bintang 5, tempat pariwisata seharusnya punya standard, gak perlu bagus2 amat, yang penting fungsi dan kebersihannya dijaga , begitulah , kuberkhayal seandainya aku jadi menteri kebersihan. Yang sekarang ini toiletnya terlalu “wah” untuk tempat alami seperti pulau komodo, selalu bangunan pariwisata Indonesia tidak sesuai pada tempatnya, huh…. protes lagi ……kebiasan burukku kumat….hahahaha…..

Kami berjalan beriring-iringan dalam sepi , hanya suara kaki2 menapak. Agak becek dan berlumpur. Untunglah, aku hanya pakai sandal jepit, secara umum semua pakai sandal sih. Dan di sana , setelah 5 menit kami berjalan, terlihat si VK atau ORA (bhs setempat) alias komodo ini sedang leyeh2, semua exciting dan mulai mengambil foto sana sini. Dia adalah komodo pertama yang kami jumpai. Cukup panjang, mungkin ini jantan. Dari jarak 2 meter kami beraksi , berfoto ruame2 dan komodo dijaga oleh para ranger. Kelihatannya dia sudah kenyang makan, jadi tidak agresif. Seperti juga ular, dia mampu bertahan 2 minggu tidak makan. Ya ….. jenis binatang melata , sifat umumnya mirip dan mempunya lidah bercabang. Kami melanjutkan perjalanan hampir 2 jam ke atas bukit, naik turun, tapi tidak menemukan komodo2 lainnya. Pemandangan di atas bukit yang penuh dengan pohon bidara (“bekul” in Bali) sangatlah indah. Seperti di Gili Laba, banyak gugusan bukit yang terbelah oleh laut dan indah sekali. Terlihat seperti di postcard alam Indonesia. Cuuuantiknyaaaaa.........


Pulangnya dekat pantai, kami menjumpai beberapa komodo besar sedang leyeh-leyeh. Satu diantaranya berjalan dengan muka terangkat, jumawanya si komodo ini. Hm… puas sudah melihat komodo. Akhirnya kuberhasil menyaksikan sendiri keberadaaan si komodo di habitat aslinya.


Kami kembali ke kapal dan pelayaran lanjut ke pulau Kalong yang tidak terlalu jauh dari pulau Komodo. Sunset terlihat sangat indah, beda dengan sunset yang pernah kulihat, mungkin karena langit yang cerah tanpa polusi, begitu sunset selesai, maka para dracula draculi beterbangan di sana. Wow……! Cuaca hari ini sungguh bersahabat, langit gelap bertaburan kelap kelip bintang sana sini, OMG …cantik sekali……. Kami ngobrol ngalor ngidul di dek kapal. Beberapa teman Indonesia pergi ke pulau komodo untuk berbilas air tawar.
Malam terakhir di kapal Medang Jaya. Kudu dipuas-puasin ajalah.

Dan bule2pun menenggak bir Bintang, sungguh tiada hari tanpa Bintang Beer dari awal pelayaran. Bagi mereka bir gak beda dengan mineral water . dan mineral water yang ada untuk sikat gigi dan guyur2, OMG ……kebablasan menurutku. Untunglah dijatah. Ngantuk mulai menggayut mata, terasa berat dan berangkatlah aku ke pulau kapuk, ssssstttttsssss………zzzzzzz……@#$$%%^^&&&***(()))!@###zzzzzz.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar